Declan Rice Jadi Motor Permainan Arsenal yang Tak Tergantikan

Pilar Utama di Tengah Lapangan

Sejak didatangkan dari West Ham United pada musim panas 2023, Declan Rice terus membuktikan dirinya sebagai salah satu rekrutan terbaik dalam sejarah modern Arsenal.
Kini, di musim Liga Inggris 2025/26, pemain berusia 26 tahun itu tampil luar biasa dan menjadi elemen yang tak tergantikan dalam sistem taktik Mikel Arteta.
Perannya sebagai jangkar di lini tengah menjadikan Arsenal tampil lebih seimbang — kuat dalam bertahan, cerdas dalam distribusi, dan tajam saat menyerang.

Dengan gaya bermain yang menggabungkan kekuatan fisik, kecerdasan posisi, dan ketenangan dalam penguasaan bola, Rice telah menjelma menjadi pemimpin sejati di lapangan tengah Emirates Stadium.
Banyak analis menilai bahwa Arsenal 2025 tak hanya dibangun di atas kreativitas Ødegaard atau ketajaman Saka, tetapi juga pada stabilitas luar biasa dari Declan Rice.


Statistik yang Mengesankan

Hingga pekan ke-24, Rice mencatatkan 92% akurasi umpan, 3,1 intersep per laga, dan 8 kontribusi gol (4 gol + 4 assist) — angka yang luar biasa bagi seorang gelandang bertahan.
Selain kemampuan bertahan yang solid, Rice juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam kontribusi ofensif.
Ia sering naik membantu serangan, menembus ruang di antara lini tengah lawan, dan menciptakan peluang bagi Ødegaard atau Trossard.

Arteta menyebut Rice sebagai “detak jantung permainan Arsenal.”

“Ketika Declan berada di lapangan, kami bisa mengontrol tempo, menenangkan permainan, dan menyerang dengan percaya diri,” ujar sang pelatih.
“Dia memiliki pemahaman taktik luar biasa dan naluri kepemimpinan yang jarang dimiliki pemain seusianya.”


Peran Sentral dalam Sistem Arteta

Arsenal 2025 memainkan sepak bola dengan struktur 4-3-3 dinamis, dan Rice menjadi elemen kunci dalam menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang.
Ia tidak hanya menjadi pelindung bagi lini belakang, tetapi juga penghubung antara pertahanan dan lini depan.
Kemampuannya membaca permainan membuat Arsenal mampu melakukan pressing tinggi tanpa khawatir diekspos di area tengah.

Rice juga menjadi pemain yang paling sering menyentuh bola di setiap pertandingan Arsenal.
Dengan posisi yang lebih dalam dibanding Ødegaard, ia berperan layaknya “quarterback” yang memulai setiap serangan dari belakang — mirip dengan peran Sergio Busquets di Barcelona atau Rodri di Manchester City.


Kepemimpinan dan Mentalitas Juara

Selain kontribusi teknis, kehadiran Rice juga membawa pengaruh besar secara mental.
Ia dikenal sebagai pemain dengan disiplin tinggi dan etos kerja luar biasa, selalu menjadi contoh di ruang ganti dan lapangan latihan.
Bahkan ketika Arsenal tertinggal, Rice sering terlihat mengumpulkan rekan-rekannya untuk menjaga fokus dan semangat juang.

Rekan setimnya, Bukayo Saka, menyebut Rice sebagai “pemimpin yang tenang tapi berwibawa.”

“Dia tidak banyak bicara, tapi tindakannya berbicara. Saat Declan berbicara di lapangan, semua orang mendengarkan,” ujar Saka kepada BBC Sport.

Mentalitas inilah yang membuat Rice menjadi figur penting dalam menjaga kestabilan Arsenal di tengah tekanan perburuan gelar.


Perbandingan dengan Gelandang Top Dunia

Kinerja Declan Rice musim ini bahkan membuatnya disandingkan dengan nama-nama besar seperti Rodri, Casemiro, dan Joshua Kimmich.
Namun banyak pengamat menilai Rice memiliki keunggulan unik — perpaduan antara kekuatan fisik khas gelandang Inggris dengan kecerdasan taktis gaya Eropa.

Analis Sky Sports, Gary Neville, menyebut Rice sebagai “gelandang paling komplet di Premier League saat ini.”

“Dia bisa melakukan semuanya — bertahan, mengatur tempo, dan mencetak gol. Arsenal beruntung memiliki pemain sepertinya di masa puncak karier.”


Dukungan Fans dan Loyalitas kepada Klub

Sejak bergabung, Rice langsung menjadi idola baru publik Emirates.
Setiap kali namanya disebut dalam susunan pemain, stadion bergemuruh dengan chant “Declan Rice, our midfield boss!”
Selain performa luar biasa, ia juga menunjukkan loyalitas dan kecintaan besar terhadap klub. Dalam beberapa wawancara, Rice menegaskan bahwa ia ingin menjadi bagian dari proyek jangka panjang Arsenal di bawah Arteta.

“Saya merasa di rumah di sini. Arsenal bukan hanya klub besar, tapi juga keluarga. Saya ingin membantu membawa trofi ke Emirates,” katanya dengan penuh keyakinan.


Kesimpulan

Declan Rice bukan hanya pemain penting — ia adalah fondasi yang menopang seluruh sistem permainan Arsenal.
Kecerdasannya, kepemimpinannya, dan konsistensinya menjadikannya motor permainan yang tak tergantikan bagi The Gunners.
Dengan Rice di lini tengah, Arsenal bukan hanya memiliki pengatur tempo, tapi juga jiwa kompetitif yang bisa membawa mereka selangkah lebih dekat menuju gelar Liga Inggris 2025/26.